SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SELAMAT MEMBACA

Selasa, 10 Desember 2024

pengertia aktivitas fisik menurut who

 Menurut WHO, aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot rangka dan membutuhkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik dapat dilakukan dalam berbagai situasi, seperti saat waktu luang, untuk bepergian, atau sebagai bagian dari pekerjaan. 

Aktivitas fisik dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan intensitas dan besaran kalori, yaitu aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik yang cukup adalah ketika seseorang melakukan olahraga atau latihan fisik selama 30 menit per hari atau minimal 3–5 hari dalam seminggu. 
Aktivitas fisik merupakan faktor penting untuk menjaga kesehatan yang baik dan menyeluruh, termasuk bagi lansia. 
Aktivitas juga dapat diartikan sebagai kegiatan atau keaktifan. Dalam konteks pembelajaran, aktivitas belajar adalah proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk membuat siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 

Contoh Aktivitas Fisik Sehari-hari

 


Contoh Aktivitas Fisik Sehari-hari

Aktivitas fisik dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari tanpa perlu pergi ke pusat kebugaran. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa Anda lakukan:

1. Berjalan Kaki

Berjalan kaki adalah salah satu cara termudah untuk meningkatkan aktivitas fisik. Anda bisa mulai dengan berjalan-jalan sekitar lingkungan Anda atau berjalan ke tempat kerja jika memungkinkan.

2. Bersepeda

Mengayuh sepeda adalah aktivitas fisik yang menyenangkan dan baik untuk kesehatan jantung. Anda bisa menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari.

3. Berkebun

Berkebun adalah cara yang bagus untuk bergerak dan juga bisa meningkatkan koneksi dengan alam.

4. Bermain dengan Anak-anak

Bermain bola, bersepeda, atau bermain lari-larian dengan anak-anak adalah cara menyenangkan untuk beraktivitas fisik bersama keluarga.

5. Renang

Jika Anda memiliki akses ke kolam renang, berenang adalah aktivitas fisik yang sangat baik untuk melatih semua otot tubuh.

Aktivitas fisik

Pengertian Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik mengacu pada setiap gerakan tubuh yang melibatkan penggunaan otot-otot dan kebutuhan akan energi.
Ini mencakup berbagai aktivitas, mulai dari yang sederhana seperti berjalan kaki, hingga yang lebih intens seperti berlari, berenang, bersepeda, atau berpartisipasi dalam latihan fisik yang terstruktur.
Aktivitas fisik juga mencakup kegiatan harian seperti berkebun, membersihkan rumah, atau bermain dengan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), aktivitas fisik merujuk pada setiap gerakan tubuh yang memerlukan kerja otot rangka dan menghasilkan peningkatan dalam penggunaan tenaga dan energi.
Aktivitas fisik dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu:
  • Aktivitas Fisik Terstruktur: Ini termasuk aktivitas yang dijadwalkan dan diorganisasi dengan tujuan tertentu. Contoh-contohnya adalah latihan fisik di pusat kebugaran, kelas yoga, atau berpartisipasi dalam tim olahraga.
  • Aktivitas Fisik Tidak Terstruktur: Ini mencakup aktivitas sehari-hari yang tidak dijadwalkan, seperti berjalan-jalan, bersepeda ke tempat kerja, mencuci piring, bersih-bersih rumah atau bermain dengan hewan peliharaan.
Pengertian aktivitas fisik. Foto: Pexels

 Aktivitas fisik mencakup segala bentuk gerakan tubuh yang memerlukan tenaga, bahkan yang dilakukan dalam rutinitas sehari-hari.

Pengertian ini mencakup semua tingkat intensitas, mulai dari aktivitas ringan hingga aktivitas yang sangat intens.
Aktivitas fisik memegang peran kunci dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
Penting untuk memahami bahwa setiap bentuk aktivitas fisik memiliki manfaatnya sendiri, dan memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat kesehatan dan preferensi pribadi dapat membantu seseorang mencapai kesehatan yang optimal.

Manfaat Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah lima manfaat utama dari aktivitas fisik:

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, dapat memperkuat otot jantung Anda dan meningkatkan kapasitas paru-paru.
Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

2. Mengontrol Berat Badan

Aktivitas fisik membantu Anda membakar kalori. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang teratur, Anda dapat menjaga berat badan yang sehat, mencegah peningkatan berat badan yang tidak diinginkan, dan bahkan membantu dalam usaha penurunan berat badan.

3. Meningkatkan Kesehatan Mental

Aktivitas fisik merangsang pelepasan endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Hal ini dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Berolahraga juga dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan rasa percaya diri.

4. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, kanker (terutama kanker usus besar dan kanker payudara), dan penyakit jantung.
Aktivitas fisik membantu dalam mengendalikan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

5. Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Otot

Aktivitas fisik yang melibatkan beban, seperti angkat beban atau latihan resistensi, membantu memperkuat otot dan tulang.
Ini dapat mengurangi risiko osteoporosis dan cedera otot serta menjaga fungsi tubuh yang baik seiring bertambahnya usia.
Selain manfaat-manfaat ini, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan stamina, daya tahan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa manfaat aktivitas fisik akan terasa lebih baik jika dilakukan secara teratur.
Oleh karena itu, mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian Anda sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran Anda.

PRESTASI BELAJAR

 PRESTASI BELAJAR


Prestasi Belajar Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Berikut ini beberapa definisi tentang prestasi belajar: 

 1. Muhibbin Syah (1997 : 141) menyatakan prestasi adalah taraf keberhasilan proses belajar mengajar. 

2. Oemar Hamalik (2001 : 159) menyatakan prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar mapun bekerja. 

3. Poerwadarmita (1996 : 169) menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja.

Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut : Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004 : 128) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hilgard dan Bower (1975 : 156) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan. M. Sobry Sutikno (2004) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha seseorang

yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Thursan Hakim (2002) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningakatan kecakapan pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya fakir dan kemampuan lainnya. (Krisna, 2009:1) 

Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa 

Belajar dan pembelajaran

 Belajar dan Pembelajaran

Beberapa Teori Belajar

Menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. 

Sedangkan, Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan: “Belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”. Jadi belajar adalah suatu interaksi antara manusia dengan lingkungan yang dapat menimbulkan suatu fakta yang pada akhirnya diperoleh hasil hubungan yang baik.

 Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.

Teori Belajar Behaviorisme

Menurut John Broades Watson dalam Herpratiwi (2009:3-4) teori behavioristik adalah teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahun yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah lakubitu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Jadi teori ini adalah pengetahuan akan semakin kuat bila diberi penguat dan sebaliknya akan hilang bila tidak diberi penguat.

 Menurut Ivan Petrovich Pavlov dalam Herpratiwi (2009:4) Cllassical Conditioning Theory memandang bahwa belajar adalah perubahan perilaku. Menurut teori ini belajar pada prinsipnya mengikuti suatu hukum yang sama untuk semua manusia, bahkan semua mahluk hidup. Teori ini dikembangkan melalui observasi terhadap perilaku belajar yang tampak ( observable behavior). Jadi teori ini adalah terjadinya perubahan tingkah laku yang dilakukan dengan observasi terhadap perilaku yang tampak. 

Menurut Burrhus Frederic Skinner dalam Herpratiwi (2009:10) behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Belajar akan menghasilkan perubahan perilaku yang dapat diamati, sedang perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan. Jadi menurut teori ini adalah setelah belajar akan menghasilkan perubahan perilaku, dan perilaku tersebut dapat diamati.

 




Faktor faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar

 Faktor faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar Menurut J essica (2009:1 faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu: 10 

1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

 2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.



JENIS AKTIVITAS BELAJAR SISWA

JENIS AKTIVITAS BELAJAR SISWA

 Jenis Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Menurut Zulfikri (2008: 6) jenisjenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi: 

1. Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan. 

2. Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir. 

3. Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran. 

4. Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.

pengertia aktivitas fisik menurut who